Wednesday, April 15, 2009

Bicara Hati Mujahidah Itu


Rahsia cintanya
Hanya Tuhan yang tahu
Kepada-Nya berdoa selalu
Hingga dikatakan jual mahal

Melukainya meresahkan kesal
Sedangkan api cinta marak bahangnya
Pada Allah tersimpan rahsianya
Di luaran dia tenang
Di hati iman ditentang

Antara dua cinta yang saling berebut
Cinta Allah selalu mengunggul
Hari demi hari masa berlalu
Kepada nafsu dipesan selalu

Dikatakan orang diam saja
Sedangkan dia masih remaja
Kata orang mengapa tak punya rasa
Sedangkan dia tetap ceria
Kata orang mengapa dia bahagia
Sedangkan dia tak punya cinta
Kata orang mengapa mantap hatinya
Tapi tiada rijal penguatnya

Rabiatul Adawiyah itulah idolanya
Sumayyah itulah obornya
Khawlah itulah kecemburuannya
‘Atikah itulah kekagumannya
Nusaybah itulah pahlawannya
Fatimah itulah teladannya
Aishah itulah buktinya
Khadijah itulah kebanggaannya

Ya! Ingin jadi Wanita Solehah!
Itu mimpinya di malam hari
Itu angannya di siang hari
Itu bicaranya sehari-hari

Menjadi isteri sentiasa berbakti
Kepada suami bakal berbudi
Pilihan Allah akan terbukti
Ia janji yang sudah pasti!

Ya, Gadis itu!
Tidak takut kehilangan cinta
Biar pelbagai ujian melanda
Lelaki itu perlukan masa
Buat keputusan terbaik
Pilihan terbaik
Calon ibu buat zuriatnya!
Penyeri dunia itulah temannya!
Di Syurga itulah bidadarinya!

Membuat lelaki segan dengannya
Menyedar mereka memainkan peranan
Bahawa wanita bukan mainan
Tetapi mutiara itulah nilaian

Ya, mujahidah itu..
menghitung diri
memuhasabah langkahnya
katanya dia, masih banyak kurangnya!

Mujahidah itu..
Hanya menggeleng..
Tatkala datangnya lelaki menggoda
Hanya bisu berdiam saja
Sentiasa mantap bicara imannya
Tunduk saja itu pandangannya..
Rijal kekasih Allah itulah harapannya!
Pejuang agama itulah pembimbingnya!
Redha ibubapa itulah pilihannya!

Bukan dia tidak punya hati
Tetapi hatinya sudah kelat
Tatkala ummat Muhammad disiat

Hatinya calar-balar
Tatkala jasad saudaranya dikelar

Hati itu ditumbuk lumat
Tatkala kemaluan adik seakidah disumbat-sumbat
Dirogol, dibunuh tanpa ihsan

Mana hati itu tak terkesan
Tak punya masa berkasih-kasihan
Sedangkan runtuhnya moral sudah berzaman
Menjulang Islam bukannya berangan

Mujahidah itu..
Membara semangatnya mantap ukhuwahnya
Bersinar wajahnya terang hatinya..
Pada insan mantap bicaranya
Kepada Allah mengadu hinanya
Di sisi malaikat didoakan bahagia
Tidak dia rasa kekurangan
Sedangkan cukup adanya Tuhan
Tidak dia sepi sendirian
Sedangkan sentiasa bertemankan Tuhan

Bagaikan permata di celahan kaca
Kerdipnya sukar dibezakan
Dialah wanita harapan Tuhan
Kebanggaan umat zaman berzaman

Menjadi gadis sudah fitrahnya
Menjadi pilihan bukan pintanya
Sebagai penyeri itulah hakikatnya
Menjadi khalifah itulah tugasnya

Membuat silap bukan sekali
Namun mengalah tidak sekali
Menjadi seorang mukminat sejati
Itulah usahanya tiap hari

Mujahidahku..
Tetaplah dirimu teguh di medan
Menjadi bidadari sudah impian
Tetap menjejak penuh harapan
Cinta Allah dalam keredhaan
Moga beroleh Syurga idaman

Aamiin.
~Anjeruby~

2 comments:

Asiyah said...

very touching..thanx 4 this entry,my dear ruby! it is such a motivation to me :)

lailafillah said...

salam ukhti..sedap puisi ni..^^ ana suke puisi..

Thanks for coming!
Have a read, blogwalk and so on! =p

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...